'RAJA SUTET' Murai batu ekor hitam berkelas


Selamat datang di blog saya ya......, ini masih membahas seputar permasalahan Murai Ekor Hitam (black Tail), yang awalnya hanya dilirik sebelah mata oleh kaum penghobi burung.

Apa daya mereka, menganaktirikan murai batu kalimantan (borneo) mereka sukses, akan tetapi ekor hitam yang dikenal dengan murai Nias (meski belum tentu semuanya dari Nias), ternyata bisa memenangkan lomba-lomba dalam event besar. Juri dan seluruh pesertapun tercengang. Dengan gaya bertarungnya Murai Ekor Hitam dan isian yang di bongkar semuanya tanpa ragu, maka mau tidak mau juara pun diraihnya.

Hmmmmm, 'Anak Tiri'

Tidaklah !!!

Dari dulu memang mereka pelaku hobi sudah tahu kalau murai batu balak atau ekor hitam sangat menjadi momok bagi murai-murai jawara ekor putih. Tapi bukan berarti ekor hitam jadi murah harganya....., tetap setara dengan murai batu ekor putih (atau murai daratan non kepulauan).

RAJA SUTET itulah generasi Natalia mungkin, gaya bertarungnya sangat mirip, khas sekali.
Isisan selalu dimuntahkan kapan saja saat ketemu lawan, beberapa kali mendapatkan juara baik di latber maupun tingkat lomba.

Masih mau menganaktirikan Black Tail Shama?

Terserah saja...kita buktikan, mana yang lebih unggul di arena lomba.

Tetap semangat pemilik murai ekor hitam, bisa jadi ekor putih itu kelasnya dibawahnya. He..he..he

Generasi 'Raja sutet' adalah Cemani Sutet, sudah mengibarkan bendera juara beberapa kali di event besar. Kini Cemani Sutet terus menanjak karirnya, beberapa trophy sudah di koleksinya.
Meskipun usianya masih belum mapan, Cemani Sutet mampu membongkar isian dan stabil bunyi dalam 35 menit di arena lomba.

Kabarnya Cemani Sutet sudah dilirik salah satu saudagar kaya di bilangan Kuningan Jaksel, akan dibarter dengan Mobil Avanza tahun 2012.
Namun Pemilik Cemani sutet (Fendy Suganto) masih sayang untuk melepaskannya.

Tunggu saja 'Cemani Sutet' di arena lomba. Lihat dan catat isiannya.

Salam EKOR HITAM !!!!